15,835 research outputs found

    PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (Numbered Heads Together) DI SMK NEGERI 8 PURWOREJO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui proses pembelajaran pada pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Purworejo dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT; 2) Mengetahui peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Purworejo dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT; 3) Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Purworejo dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dengan desain penelitian model Kemmis dan Taggart. Alur penelitian tindakan kelas terdiri dari “Perencanaan-Tindakan- Pengamatan-Refleksi”. Subyek penelitian 25 siswa kelas XI busana butik. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi proses pembelajaran, lembar observasi keaktifan siswa, soal uraian, dan tes pilihan ganda. Uji validitas instrumen lembar observasi dan soal uraian menggunakan Judgment Experts dan tes pilihan ganda menggunakan Point Biserial dengan hasil 0,275. Uji coba instrumen diujikan pada 23 siswa kelas XI busana butik I di SMK Negeri 6 Purworejo. Hasil uji validitas dari 70 butir soal tes pilihan ganda terdapat 2 butir soal yang gugur, yaitu nomor 56 dan 66. Reliabilitas lembar observasi proses pembelajaran, lembar observasi keaktifan siswa dan soal uraian menggunakan Antar- Rater dengan hasil 0,726 dan 0,734 dan tes pilihan ganda menggunakan KR-20 dengan hasil 0,953. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan presentase yaitu menghitung keaktifan siswa dan nilai ketuntasan belajar tiap siswa. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Proses pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Purworejo dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dilaksanakan melalui perencanaan siklus I, meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tindakan, fase 1, guru membentuk beberapa kelompok belajar yang tiap kelompoknya dengan kemampuan yang berbeda-beda berdasarkan presensi siswa, terdiri dari 5 siswa. Fase 2, guru memberikan pertanyaan kepada siswa dalam bentuk soal uraian. Fase 3, siswa mengerjakan tugas mereka, tiap-tiap kelompok menyatukan kepala “Heads Together” berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan guru dan meyakinkan tiap anggota dalam kelompoknya mengetahui jawaban itu. Fase 4, guru memanggil salah satu nomor tertentu yang ada dalam kelompok untuk mewakili dalam menjawab pertanyaan dan mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian. Pengamatan, sebagaian siswa belum melakukan fase 1dan fase 3 dengan baik. Refleksi, keaktifan dan prestasi sudah baik tetapi perlu untuk ditingkatkan sehingga dilaksanakan siklus II. Siklus II, perencanaan, meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tindakan, guru menambah motivasi dan bimbingan dalam tiap fasenya. Pengamatan, keaktifan dan prestasi belajar siswa meningkat. Refleksi, model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat diterapkan dengan baik pada pembelajaran kewirausahaan, keaktifan dalam kategori tinggi dan prestasi belajar siswa sudah tuntas sesuai nilai KKM sehingga dihentikan pada siklus II; 2) Peningkatan keaktifan ratarata siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT pra tindakan 27,2% yaitu dalam kategori rendah, meningkat 29,8% menjadi 62,5% pada siklus I yaitu dalam kategori sedang, meningkat 23,7% menjadi 77,3% siklus II yaitu dalam kategori tinggi; 3) Peningkatan prestasi belajar rata-rata siswa pada pembelajaran kooperatif tipe NHT pra tindakan 70,8 meningkat 13,2% menjadi 81,9 pada siklus I dan meningkat 10,1% menjadi 90,1 pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran kewirausahaan pada kelas XI busana butik di SMK Negeri 8 Purworejo

    Pengembangan Model Pembelajaran Nht (Numbered Heads Together) Berbasis Outdoor Study Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMA Kelas X Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Dan Pertidaksamaan

    Full text link
    The objectives of the research were: (1) to yield valid, efficient, practical and effective learning model for equation and inequality system; (2) to know which students had better the learning achievement of mathematics using outdoor study-based NHT or NHT learning models; (3) to know which students had better learning achievement, the students with high or those with moderate or those with low social intelligence; (4) to know which for students with high social intelligence, moderat social intelligence and low social intelligence, outdoor study-based NHT had better learning achievement than NHT learning model; (5) to know which students had better learning achievement, outdoor study-based NHT or NHT learning model, in each level of social intelligence. The development of learning model was conducted referring to R&D procedure suggested by Borg & Gall. The result of development constituted the procedure/syntax of outdoor study-based NHT learning model. For effectiveness test, this research was a quasi-experimental research with a 2Ă—3 factorial design. The instrument employed to collect the data was mathematics learning achievement test and student social intelligence questionnaire. Based on hypothesis testing, it can be concluded as follows. (1) The result of development constituted the procedure/syntax of outdoor study-based NHT were valid, efficient, practical and effective learning model with some game or activity such us ringball for SPLDV game, ringball for SPLDV game, to guess length and wide, inequality project and estafed. (2) The students' mathematics learning achievement in outdoor study-based NHT learning model was better than that in NHT. (3) The students with high social intelligence had mathematics learning achievement better than those with either moderate or low one, and those with moderate had mathematics learning achievement better than those with low one. (4). In outdoor study-based NHT learning model, the students with high social intelligence had mathematics learning achievement as same as those with moderate one, and those with either high or moderate social intelligence had mathematics learning achievement better than those with low one. In NHT learning model, the students with high social intelligence had mathematics learning achievement better than those with either moderate or low one, and those with moderate one had mathematics learning achievement as same as those with low one. (5) The students with high social intelligence in outdoor study-based NHT learning model provided the result (product) as same as those in NHT learning model. The students with moderate social intelligence in outdoor study-based NHT learning model provided the result better than those in NHT learning model. The students with low social intelligence in outdoor study-based NHT learning model provided the result as same as those in NHT learning model

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA KONSEP EKOSISTEM DI SMP SINDANGJAWA KECAMATAN DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON

    Get PDF
    UMRINA. 50570103. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada Konsep Ekosistem di SMP Sindangjawa Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi di lapangan, khususnya di SMP Sindangjawa Dukupuntang, guru mata pelajaran Biologi telah berusaha mengaktifkan siswa dengan menerapkan model pembelajaran klasikal yaitu ceramah atau resitasi. Namun tidak semua siswa aktif. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) untuk mengoptimalkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Adapun tahapan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah : 1. Penomoran 2. Pengajuan pertanyan 3. Berpikir bersama 4. Pemberian jawaban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Subyek pada penelitian ini terdiri dari kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran tipe NHT dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran tipe NHT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman yang signifikan pada siswa kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata N-Gain, Pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan model pembelajaran NHT memiliki rata-rata N-Gain sebesar 52,00% Artinya kemampuan siswa menjawab tes tertulis mengalami peningkatan sedang setelah dilakukan pembelajaran NHT. Sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran NHT memiliki rata-rata N-Gain sebesar 19,00% Artinya kemampuan siswa menjawab tes tertulis mengalami peningkatan rendah setelah dilakukan pembelajaran ceramah. Uji statistik menggunakan Uji independent samples t-tes menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan secara keseluruhan dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT. Dengan demikian hasil belajar di antara penggunaan model pembelajaran NHT dengan tidak menggunakan model pembelajaran NHT berbeda secara signifikan. Respon siswa merespon sangat setuju (32%), siswa merespon setuju (60%) dan siswa merespon tidak setuju (8%). Rekomendasi dalam penelitian ini adalah agar model pembelajaran NHT dapat di laksanakan oleh guru sebagai salah satu variasi model mengajar agar pembelajaran Biologi tidak monoton sehingga menciptakan suasana baru dalam proses belajar mengajar

    MODÉL PANGAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PIKEUN NGARONJATKEUN KAMAMPUH NGAREGEPKEUN CARITA PONDOK:(Studi Kuasi Eksperimen ka Siswa Kelas IX B SMP Negeri 44 Bandung)

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya kemampuan menyimak siswa kelas IX-B SMP Negeri 44 bandung Tahun ajaran 2015/2016. Oleh karena itu dengan adanya model pembelajaran Numebered Head Together (NHT) diharapkan siswa bisa mengatasi persoalan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan menyimak siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran NHT. Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen, dengan desain pretest and postest group. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Instrumen yang digunakan adalah tes tulis. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa: (1) kemampuan menyimak siswa sebelum menggunakan model pembelajaran NHT rata-rata nilainya adalah 50,73, sedangkan kemampuan menyimak siswa setelah menggunakan model pembelajaran NHT rata-rata nilainya adalah 90; (2) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menyimak siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran NHT, hal ini berdasarkan hasil titung (5,60) > ttabél (2,46); (3) berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan titung (5,60) > ttabél (2,46) membuktikan bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas IX-B SMP Negeri 44 Bandung. Kata kunci: Model pembelajaran NHT, menyimak, cerita pendek The background of this study is the lack of listening skill of IX-B students of SMP Negeri 44 Bandung year of study of 2015/2016. Therefore, with the Numbered Head Together (NHT) learning model, the students are expected to be able to overcome with the problem. This study is aimed to compare the students’ listening skill before and after the NHT learning model is given to them. The method used in this study is aquasi-experimental methods, with pretest and posttest group design. The technique used was testing techniques. The instrument used was a written test. The results from this study stated that: (1) the average grade of students’ listening skill before using the NHT learning model is 50.73, while the average grade of students’ listening skill after using the NHT learning model is 90; (2) there is a significant difference between the listening skills of students before and after using the NHT learning models, it is based on the results of titung(5.60) > ttabél (2.46); (3) based on the results of research that shows titung (5.60) > ttabél (2.46) it is proved that the NHT learning model can improve the listening skill of IX-B students of SMP Negeri 44 Bandung. Keywords: NHT learning model, listening, short stor

    Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (Nht) Dengan Strategi Peta Konsep Ditinjau Dari Kecerdasan Spasial Siswa

    Full text link
    The aim of the research was to determine the effect of learning models on mathematics achievement viewed from the spatial intelligence students. The type of this research was a quasi-experimental research. The population was the students of the VIII class of MTsN Ngawi Regency in the academic year of 2013/2014. The samples of the research consisted of 314 students and were taken through stratified cluster random sampling. Instruments used were spatial intelligence test and mathematics achievement test. The proposed hypothesis of the research were tested by using the unbalanced two-way analysis of variance. The conclusions of this research were as follows. 1) NHT and mind concept gives better mathematics achievement than NHT model and direct learning model, and NHT model gives the same mathematics achievement as direct learning. 2) The high spatial intelligence students have better mathematics achievement than midlle and low spatial intelligence students, midlle spatial intelligence students have better mathematics achievement than low spatial intelligence students, 3) For NHT and mind concept and NHT, students having high, moderate and low spatial intelligence have the same achievement. For direct learning model, students having high spatial intelligence had better achievement than students having moderate and low, then, students having moderate spatial intelligence have better achievement than students having low spatial intelligence. 4) For students having high and moderate spatial intelligence NHT and mind mapping concept model, NHT and direct instructionl model have the same effect toward students' achievement. For students having low spatial intelligence, NHT and mind concept gives better learning achievement than NHT. NHT gives better learning achievement than direct learning model. NHT gives the same learning achievement as direct learning model

    Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Numbered Head Together (NHT) terhadap Prestasi Belajar Matematika

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya prestasi belajar matematika. Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) dan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap prestasi belajar matematika. Metode penelitian ini adalah Postest-Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang. Sampel penelitian adalah kelas VIII A sebagai kelas dengan model pembelajaran Group Investigation (GI), kelas VIII C sebagai kelas dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan kelas VIII B sebagai kelas konvensional. Data penelitian ini diperoleh melalui post test. Berdasarkan hasil perhitungan Anava satu arah, terdapat perbedaan antara siswa yang mendapat model pembelajaran Group Investigation (GI), Numbered Head Together (NHT) dan konvensional terhadap prestasi belajar matematika. Uji scheffe' prestasi belajar matematika antara kelas dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) lebih baik dari model pembelajaran konvensional. Uji scheffe' prestasi belajar matematika antara kelas dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih baik dari model pembelajaran konvensional. Uji scheffe' antara kelas dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) sama baiknya dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Selanjutnya uji regresi linier sederhana bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) maupun Numbered Head Together (NHT) terdapat pengaruh keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika. Uji proporsi, bahwa siswa yang mendapat model pembelajaran Group Investigation (GI) dan Numbered Head Together (NHT) tuntas secara individual maupun klasikal

    PENERAPAN MODEL COOPERATIVE TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN METAKOGINISI SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya metakognisis siswa dan kurangnya pengembangan model pembelajaran IPS oleh guru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, desain penelitian menggunakan desain model spiral Kemmis dan Mc Taggart. Berdaasarkan hasil penelitian: 1. Pada saat penerapan model NHT dalam pembelajaran IPS, terlihat dari mulai munculnya rasa menghargai pendapat teman dan menerima masukan teman terhadap kasus yang sedang didiskusikan dikelas, 2. Penggunaan model NHT dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan metakognisis siswa. Hal tersebut terlihat saat menganalisis masalah dengan menggunakan langkah-langkah kegiatan NHT siswa sudah dapat meningkatkan kognitif, psikomotor dan afektif siswa dalam belajar, 3. Untuk meningkatkan metakognisis siswa di dalam kelas terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa tersebut yaitu: a. Kendala bagi guru: 1) Guru telah berupaya melaksanakan skenario belajar yang telah dibuat, masih ada beberapa langkah yang terlewat, 2) Kurangnya waktu dalam menggunakan model NHT, 3) Guru juga belum menggunakan media pembelajaran secara optimal, 4) Pemahaman guru tentang produser belajar NHT perlu dimantapkan lagi dan 5) Sulitnya mengubah sikap siswa untuk lebih baik. b. Kendala bagi siswa: 1) Rendahnya pemahaman siswa terhadap penjelasan guru tentang NHT, 2) Siswa belum terbiasa dengan model NHT, 3) Siswa kurang fokus dalam belajar sehingga lebih tertinggal dari siswa lainnya, 4) Kebingungan dalam pelaksanaan model NHT, 5) Kurangnya rasa saling menghormati dan menghargai pendapat teman kelompoknya, sehingga tidak dapat mengerjakan tepat waktu dan 6) Persiapan siswa dalam melaksanakan model NHT kurang fokus. 4. Adapun beberapa solusi untuk menghadapi kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model NHT sebagai berikut: a. Pemanfaatan waktu, membuat pembelajaran tidak sesuai skenario tidak jadi masalah, b. Lebih rutin dalam pembelajaran dengan model NHT, c. Membuat media semenarik mungkin baik itu dalam pembuatan pembelajaran ini menarik, sehingga siswa tertarik dan mau mencoba dalam pembelajaran model NHT, d. Keasingan siswa dengan model NHT perlahan mulai terbiasa karena terus menerus menggunakan model NHT, e. Guru memberikan penjelasan yang lebih jelas dengan kata-kata yang dapat dimahami siswa dan memberikan contoh yang dapat dimengerti siswa, sehingga siswa dapat memahami model NHT dengan baik dan benar, f. Kurang fokusnya siswa karena kita tidak dapat menguasai kelas dan media yang kurang menarik, dengan kita menguasai kelas, membuat media yang lebih menarik dan ingat nama semua siswa dapat membantu siswa fokus terhadap metari yang diajarkan, dan g. Melakukan sebuah pendekatan dengan siswa (mencari penyebab siswa bersikap kurang baik dalam kerjasama kelompok). ;---ABSTRACT This research is motivated by the lack of student’s metacognisis and the lack of development of Social Studies learning model by teachers. This research uses classroom action research method, research design using spiral model design Kemmis and Mc Taggart. Based on research results: 1. At the time of application of NHT model in social studies learning, seen from the beginning of the emergence of a sense of appreciation of friends opinion and receive input of friends to the case being discussed in class, 2. Used NHT model in the learning process will increase student metacognisis. This is seen when analyzing the problem by using steps NHT activities students have been able to improve cognitive, psychomotor and affective students in learning, 3. To increase metacognisis students in the classroom there are some obstacles faced by teachers and students are: a. Constraints for teachers: 1) Teachers have tried to implement the learning scenario that has been made, there are still some steps missed, 2) Lack of time in using the NHT model, 3) Teachers also have not used the optimal learning media, 4) The teacher's understanding of the NHT learning producer needs to be re-established and 5) The difficulty of changing students' attitudes for the better. b. Obstacles for students: 1) The low understanding of students on teacher explanations about NHT, 2) Students are not familiar with the NHT model, the methods used by teachers are lectures, discussions, PBL, and debates. As a result, learning outcomes relating to the results of the assessment have not shown the expected progress, 3) The students are less focused in learning so they are left behind from other students, 4) Confusion in the implementation of the NHT model, 5) Lack of mutual respect and respect for the opinions of their group friends, can do on time and 6) Preparation of students in implementing the NHT model is less focused. 4. As for some solutions to face the constraints faced by teachers and students in learning Social studies using NHT model as follows: a. Utilization of time, making learning does not fit the scenario is not a problem, b. More routine in learning with NHT model, c. Make the media as attractive as possible in the making of this learning interesting, so that students interested and willing to try in learning model NHT, d. Student alienation with the NHT model is slowly getting used to continuous use of the NHT model, e. The teacher provides clearer explanations with words that students can understand and gives examples that students can understand, so that students can understand the NHT model well and correctly, f. The lack of focus of the students because we can not master the class and the less interesting media, with us master the class, make the media more interesting and remember the name of all students can help students focus on the taught metari, and g. Conduct an approach with students (looking for the cause of students being unkind in group collaboration)

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT

    Get PDF
    Abstract: THE IMPROVEMENT OF NUMERAL COUNTING ABILITY THROUGH NHT COOPERATIVE MODEL. The aim of this research is improving the ability of numeral counting using cooperative model (NHT). This research belongs to a classroom action research. The research was carried out in two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The sources data came from the fourth grade students, the fourth grade teacher, and the document. To collect the data it used observation, interview, test and documentation. To validity the data it used content validity. To analyze the data it used descriptive comparative. Inconclusion NHT model can improving the ability of numeral counting. Keyword: counting ability, NHT cooperative model Abstrak: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERTAIF TIPE NHT. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat melalui model kooperatif (NHT). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data berasal dari siswa kelas IVA, guru kelas IVA dan dokumen. Pengumpulan data digunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan validitas isi. Penganalisaan data digunakan deskriptif komparatif. Simpulan bahwa model NHT dapat meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat. Kata kunci: kemampuan berhitung, model kooperatif tipe NHT

    Eksperimentasi Model Pembelajaran Tipe Numbered Head Together (Nht) Dan Think-pair-share (Tps) Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Relasi Dan Fungsi Kelas Viiismp Negeri Se-kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2015/2016

    Full text link
    The objective of the research was to know in each category learning style (visual, auditorial, and kinesthetic) which one providing better mathematics learning achievement, NHT, TPS, or direct learning model. This research was a quasi-experimental and designed in a 33 factorial design. The population of research was students in grade VIII of Junior High Schools of Pacitan Regency in this academic year of 2015/2016. The sample was taken by stratified cluster random sampling. Results of this research were concluded as follows: (1) in NHT and TPS model, visual, auditorial, and kinesthetic learning style have similar result of learning achievement, (2) in direct learning model, students of auditorial learning style have better than learning achievement kinesthetic learning style, visual learning style have learning achievement as good as auditorial learning style, students of visual learning style have learning achievement as good as kinesthetic learning style, (3) in visual learning style, NHT have learning achievement as good as TPS, NHT and TPS have better than learning achievement direct learning model, (4) in auditorial learning style, NHT have learning achievement as good as TPS, NHT and TPS have learning achievement as good as direct learning model, and (5) in kinesthetic learning style, NHT have learning achievement as good as TPS, TPS have better learning achievement than direct learning model, NHT have learning achievement as good as direct learning model
    • …
    corecore